Minggu, 26 Juli 2009

Cinta Seorang Ibu

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya
Suaminya sudah lama meninggal karena sakit
Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya.
Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi

Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan: “Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi

Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati”

Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya

Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap
Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung
pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari
di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi

Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan “Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya”

Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan
Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman

Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan

Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong2 manyaksikan hukuman tersebut Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya

Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba

Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang

Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada
Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat

Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah

Tahukah anda apa yang terjadi?

Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah
dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi,
dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata
Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan
Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya

Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu utk anaknya Betapapun jahat si anak, ia tetap mengasihi sepenuh hidupnya.

Marilah kita mengasihi orang tua kita masing masing selagi kita masih mampu
karena mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini

Sesuatu untuk dijadikan renungan utk kita..

Agar kita selalu mencintai sesuatu yang berharga yang t ida k bisa dinilai dengan apapun

There is a story living in us that speaks of our place in the world

It is a story that invites us to love what we love and simply be ourselves

Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan
Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi
Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan
Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan
Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan
Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan
Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati
Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa berarti
Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan

Gunakan waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan bisa diputar kembali

Inilah Cinta yang Sebenarnya...

Para penumpang bus memandang penuh simpati ketika wanita muda berpenampilan menarik dan bertongkat putih itu dengan hati-hati menaiki tangga. Dia membayar sopir bus lalu, dengan tangan meraba-raba kursi, dia berjalan menyusuri lorong sampai menemukan kursi yang tadi dikatakan kosong oleh si sopir. kemudian ia duduk, meletakkan tasnya dipangkuannya dan menyandarkan tongkatnya pada tungkainya.

Setahun sudah lewat sejak Susan, 34, menjadi buta. Gara-gara salah diagnosa dia kehilangan penglihatannya dan terlempar kedunia yang gelap gulita, penuh amarah, frustrasi dan rasa kasihan pada diri sendiri.

Sebagai wanita yang independen, Susan merasa terkutuk oleh nasib mengerikan yang membuatnya kehilangan kemampuan, merasa tak berdaya dan menjadi beban bagi semua orang disekelilingnya. “Bagaimana mungkin ini bisa terjadi padaku?” dia bertanya-tanya,
hatinya mengeras karena marah. Tetapi, betapapun seringnya ia menangis atau menggerutu atau berdoa, dia mengerti kenyataan yang menyakitkan itu penglihatannya takkan pernah pulih lagi.

Depresi mematahkan semangat Susan yang tadinya selalu optimis. Mengisi waktu seharian kini merupakan perjuangan berat yang menguras tenaga dan membuatnya frustrasi. Dia menjadi sangat bergantung pada Mark, suaminya. Mark seorang perwira Angkatan Udara. Dia mencintai Susan dengan tulus.

Ketika istrinya baru kehilangan penglihatannya, dia melihat bagaimana Susan tenggelam dalam keputusasaan. Mark bertekad untuk membantunya menemukan kembali kekuatan dan rasa percaya diri yang dibutuhkan Susan untuk menjadi mandiri lagi. Latar belakang mi
liter Mark membuatnya terlatih untuk menghadapi berbagai situasi darurat, tetapi dia tahu, ini adalah pertempuran yang paling sulit yang pernah dihadapinya.

Akhirnya Susan merasa siap bekerja lagi. Tetapi, bagaimana dia akan bisa ke kantornya? Dulu Susan biasa naik bus, tetapi sekarang terlalu takut untuk pergi ke kota sendirian. Mark menawarkan untuk mengantarkannya setiap hari, meskipun tempat kerja mereka
terletak dipinggir kota yang berseberangan.

Mula - mula, kesepakatan itu membuat Susan nyaman dan Mark puas karena bisa melindungi istrinya yang buta, yang tidak yakin akan bisa melakukan hal-hal paling sederhana sekalipun. Tetapi, Mark segera menyadari bahwa pengaturan itu keliru membuat mereka terburu-buru, dan terlalu mahal. Susan harus belajar naik bus lagi, Mark menyimpulkan dalam hati. tetapi, baru berpikir untuk menyampaikan rencana itu kepada Susan telah membuatnya merasa tidak enak.

Susan masih sangat rapuh, masih sangat marah. Bagaimana reaksinya nanti? Persis seperti dugaan Mark, Susan ngeri mendengar gagasan untuk naik bus lagi. “Aku buta!” tujasnya dengan pahit. “Bagaimana aku bisa tahu kemana aku pergi? Aku merasa kau akan meninggalkanku” Mark sedih mendengar kata-kata itu, tetapi ia tahu apa yang harus dilakukan. Dia berjanji bahwa setiap pagi dan sore, ia akan naik bus bersama Susan, selama masih diperlukan, sampai Susan hafal dan bisa pergi sendiri. Dan itulah yang terjadi. Selama 2 minggu penuh Mark, menggunakan
seragam militer lengkap, mengawal Susan ke dan dari tempat kerja, setiap hari. Dia mengajari Susan bagimana menggantungkan diri pada indranya yang lain, terutama pendengarannya, untuk menemukan dimana ia berada dan bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Dia menolong Susan berkenalan dan berkawan dengan sopir-sopir bus dan menyisakan 1 kursi kosong untuknya. Dia membuat Susan tertawa, bahkan pada hari-hari yang tidak terlalu menyenangkan ketika Susan tersandung dari bus, atau menjatuhkan tasnya yang penuh berkas di lorong bus. Setiap pagi mereka berangkat bersama-sama, setelah itu Mark akan naik taksi ke kantornya.

Meskipun pengaturan itu lebih mahal dan melelahkan daripada yang pertama, Mark yakin bahwa hanya soal waktu sebelum Susan mampu naik bus tanpa dikawal. Mark percaya kepadanya, percaya kepada Susan yang dulu dikenalnya sebelum wanita itu kehilangan penglihatannya, wanita yang tidak pernah takut menghadapi tantangan apapun dan tidak akan pernah menyerah.

Akhirnya, Susan memutuskan bahwa dia siap untuk melakukan perjalanan itu seorang diri. Tibalah hari senin. Sebelum berangkat, Susan memeluk Mark yang pernah menjadi kawannya 1 bus dan sahabatnya yang terbaik. Matanya berkaca-kaca, penuh air mata syukur karena kesetiaan, kesabaran dan cinta Mark. Dia mengucapkan selamat berpisah. Untuk pertama kalinya mereka pergi kearah yang berlawanan. Senin, Selasa, Rabu, Kamis … Setiap hari dijalaninya dengan
sempurna.

Belum pernah Susan merasa sepuas itu. Dia berhasil ! Dia mampu berangkat kerja tanpa dikawal. Pada hari Jum’at pagi, seperti biasa Susan naik bus ke tempat kerja. Ketika dia membayar
ongkos bus sebelum turun, sopir bus itu berkata :”wah, aku iri padamu”. Susan tidak yakin apakah sopir itu bicara kepadanya atau tidak. Lagipula, siapa yang bisa iri pada seorang wanita buta yang sepanjang tahun lalu berusaha menemukan keberanian untk menjalani hidup?

Dengan penasaran, dia berkata kepada sopir, “Kenapa kau bilang kau iri kepadaku?” Sopir itu menjawab, “Kau pasti senang selalu dilindungi dan dijagai seperti itu”. Susan tidak mengerti apa maksud sopir itu. Sekali lagi dia bertanya.”Apa maksudmu?” Kau tahu minggu kemarin, setiap pagi ada seorang pria tampan berseragam militer berdiri di sudut jalan dan mengawasimu waktu kau turun dari bus. Dia memastikan bahwa kau menyeberang dengan selamat dan dia mengawasimu terus sampai kau masuk ke kantormu. Setelah itu dia meniupkan ciuman, memberi hormat ala militer, lalu pergi. Kau wanita yang beruntung”. kata sopir itu.

Air mata bahagia membasahi pipi Susan. Karena meskipun secara fisik tidak dapat melihat Mark, dia selalu bisa memastikan kehadirannya. Dia beruntung, sangat beruntung, karena Mark memberikannya hadiah yang jauh lebih berharga daripada penglihatan, hadiah yang tak perlu dilihatnya dengan matanya untuk meyakinkan diri, hadiah cinta yang bisa menjadi penerang dimanapun ada kegelapan.

Syukurilah Apa yang anda Punya..??

Selama 45 tahun, hidup Ken Karpman tampaknya nyaris sempurna. Lulus dengan gelar sarjana S-1 dan MBA (Master of Business Administration) dari universitas bergengsi UCLA ( University of California ), Karpman langsung mendapat kerjaan dengan gaji yang menggiurkan sebagai pialang saham. Dia pun bisa menikahi perempuan idamannya, Stephanie dan dikarunai dua anak. Mereka pun rutin berlibur ke tempat-tempat mahal di penjuru dunia.

Setelah 20 tahun meniti karir sebagai pialang, Karpman pun naik jabatan menjadi eksekutif perusahaan. Gajinya pun naik menjadi US$750.000 (sekitar lebih dari Rp 8,8 miliar) per tahun. “Saat itu hidup begitu indah. Kami bisa cetak banyak uang. Entah mengapa situasi itu kok tidak berlanjut?” kata Karpman dalam wawancara khusus dengan stasiun televisi
ABC.

Dari segala sisi, Karpman dan keluarga saat itu hidup dalam “Impian Amerika” (American Dream). Mereka tinggal di sebuah rumah besar di kota Tampa , Florida . Rumah mereka pun dilengkapi lapangan golf. “Saat itu saya sudah tidak tahu berapa harga barang-barang di toko. Pokoknya, tinggal bawa troli dan ambil saja,” kata Karpman.

Dia pun begitu percaya diri dengan kemampuannya mencetak banyak uang. Maka, tahun 2005 dia meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja dan membuat usaha sendiri yang sejenis.Untuk mendirikan perusahaan sendiri sekaligus meningkatkan taraf hidup, dia Karpman dengan enteng mengeluarkan dana US$500.000 dari tabungannya. . Seperti kebiasaan orang-orang Amerika, Karpman juga mengajukan kredit dalam jumlah besar dengan jaminan rumah.

Namun, badai krisis keuangan menerpa Amerika Serikat (AS). Karpman tak mampu menarik investor, sehingga perusahaannya bubar. Sejak saat itu, dia menjadi penganggur dan sulit mendapat kerja. Padahal, di masa lalu, Karpman tak perlu pusing mencari kerja. “Dulu, saat menjalani tes wawancara kerja, saya bisa jadi bersikap kurang ajar, karena justru sayalah yang sering menanyai si pewawancara, apakah perusahaannya cukup layak mempekerjakan saya,” kata Karpman dalam wawancara yang ditayangkan di laman stasiun televisi ABC. “Sekarang, justru saya yang kini berharap-harap minta kerja sambil memegang topi di tangan,”

Saat dia susah mendapat kerja, tabungannya ludes untuk keperluan hidup sehari-hari dia dan keluarga. Bahkan, keluarga Karpman kini harus menanggung utang ratusan ribu dolar dan rumah mewah terancam
disita pihak kreditur. Mereka pun tak mampu menanggung biaya pendidikan anak-anak di sekolah swasta yang mencapai US$30.000 (Rp 352,3 juta). Namun mereka bersyukur ada seorang dermawan yang membantu membiayai uang sekolah anak-anak mereka hingga tahun depan.

Maka, Karpman sudah bertekad, kerja apapun akan dia lakukan, asalkan mendapat uang. Dia pun bersedia turun derajat. Karpman tak lagi mencari posisi-posisi yang tinggi, maka dia sempat melamar sebagai bartender (peramu minuman), namun ditolak. Istrinya, Stephanie, kini juga akan menjual baju-bajunya yang bertumpuk-tumpuk di lemari pakaian di toko-toko loak.

Akhirnya Karpman mendapat kerjaan baru. Namun, bukan lagi sebagai eksekutif, melainkan sebagai pengantar pizza (roti isi khas Italia) di restoran Mike’s Pizza Deli di kota Clearwaer. Pemilik restoran, Mike Dodaro, bingung saat melihat Karpman datang ke tempatnya untuk wawancara kerja dengan mengendarai mobil mewah Mercedes Benz. Dodaro pun terkejut saat membaca CV (riwayat pendidikan dan pekerjaan) Karpman. Untuk menjadi pengantar pizza dari rumah ke rumah tak perlu harus bergelar MBA dan berpengalaman sebagai manajer pialang saham. Dengan kata lain, Karpman tergolong over-qualified (bobot pendidikan dan pengalaman kerja terlalu tinggi untuk posisi kerja yang dia lamar). Namun, Karpman tetap mengambil lowongan itu. Dia rela kini digaji US$7,29 atau sekitar lebih dari Rp.85.000,- per jam - belum termasuk tips.

Karpman pun tak peduli dengan reaksi istrinya yang kaget dengan profesi suaminya saat ini. >”Menurut saya, yang paling buruk adalah saat datang ke teman sambil berkata, ‘ boleh pinjam uangmu? Menjadi pengantar pizza pun sudah kemajuan,” lanjut Karpman.

Sekali lagi menyadarkan para PEKERJA apapun PANGKATNYA agar selalu mawas diri, ingat nanti. PHK itu bisa muncul kapan saja, maka jangan terlena dengan fasilitas yang saat ini MASIH Anda pinjam.

untuk pelajaran kita semua.. apapun yang kita miliki sebenarnya cuma titipan dr-NYa.

Sabtu, 25 Juli 2009




^^^^^^^Ini adalah sebuah kenangan yang tidak akan pernah ku lupakan^^^

BULU BABI

BIOINDIKATOR LINGKUNGAN PERAIRAN LAUT

(Sea urchin: Bioindicator in seawater environment)

Abstract

PENDAHULUAN

Laut merupakan bagian bumi yang penting. Selain sebagai wadah transfortasi, bagian bumi ini merupakan lingkungan hidup bagi berbagai jenis organisme. Laut juga menyediakan bagi kita berbagai bahan makanan, perhiasan, hasil tambang dan lainnya. Kumpulan air terasa asin yang mencapai 3/4dari luas bumi ini juga menjadim tempat menggantungkan hidup bagi banyak manusia.

Meskipun demikian keberadaan laut bukan menjadi jaminan tanpa masalah. Laut mimiliki potensi menjadi tempat terkumpulnya zat-zat pencemar yang dibawa oleh aliran air. Banyak industri dan kegiatan rumah tangga yang membuang limbahnya ke sungai tanpa penanganan atau pengolahan terlebih dahulu dapat terbawa ke laut dan mencemari laut (Yanney, 1990). Aktivitas di laut seperti pengeboran minyak, pengerukan pasir, tranasportasi laut dan lain-lain juga memiliki potensi mencemari lingkungan laut.

Dengan demikian laut perlu dilindungi terutama dari bahan pencemar agar nilai manfaatnya tetap terjaga. Salah satu cara adalah memantau secara terus-menerus kualitas lingkungan perairan laut. Pemantauan ini dapat dilakukan diantaranya menggunakan bioindikator., yaitu jenis organisme tertentu yang dapat mengakumulasi bahan-bahan pencematr yang ada sehingga mewakili keadaan didalam lingkungan hidupnya (Pikir, 1993). Bioindikator berperan penting untuk menentukan kondisi lingkungan hidup yang sebebarnya.

Bulu babi adalah salah satu organisme yang dapat dijadikan indicator keadaan lingkungan laut. Jenis hewan tidak bertulang belakang ini memiliki keunggulan komparatif sebagai bioindikator. Mengapa bulu babi dapat dijadikan sebagai bioindikator toksisitas perairan laut? Apa keunggulan bulu babi sebasgai bioindikator? Merupakan pertanyaan utama yang akan dijawab dalam dalam tulisan ini.

Laut dan Pencemaran

Sensitivitas l;ingkungan laut bervariasi bergantung pada kondisifisiografinya. Umumnya kawasan pantaidengan sirkulasi arus air laut yang relatif lambat memiliki indeks sensitivitas lebih tinggi dibandingkan dengan pantai yang berbatu terjal dan berombak besar. Aktivitas perekonomian juga turut mempengaruhi kualitas lautan. Kawasan perairan yang berdekatan dengan pusat perekonomian yang berkembang pesat umumnya memi;liki limbah industri, limbah trnsportasi dan limbah rumah tangga yang lebih besar dan mempengaruhi kondisi lautan di sekitarnya dibandingkabn dengan kawasan yang kurang berkembang.

Pencemaran paling besar umumnya limbah rumah tangga. Limbah industri, perguruan tinggi, sekolah dan lainnya dianggap menghasilkan limbah lebih kecil. Detergen, cat, minyak salad juga dapat berbahaya jika dalam konsentrasi cukup tinggi dan dalam tempat yang salah. Kebanyakan racun-racun ini menikuti aliran air, memasuki tanah dan menjadi air tanah dan akhirnya akan memasuki lautan. Setelah berada di lautan, racun tersebut memasuki rantai makanan sehingga meningkatkan konsentrasi racun sampai konsumer akhir memakan mereka.

Mengenal Bulu Babi

Bulu babi atau landak laut (dalam bahasa inggris disebut Sea urchin; dalam bahasa local masyarakat papua disebut duri babi) adalah hewan avertebratalaut yang oleh para ahli di kelompokan dalam filum Echinodermata (hewan bertubuh duri). Secara spesifik bulu babi di klasifikasikan dalam kelas Echinodea, kelas bulu babi dan dolar pasir, yang memiliki cirri umum pentamerous, tanpa lengan atau free rays; tabung pelat berkapur mendukung duri-duri yang dapat dipergerakan dan sebagainya. Sebelumnya ordo bulu babi di masukan dalam satu subkelas yaitu regularia. Sekarang telah dipisahkan ke dalam subkelas Perischoechinoidea yang berisi ordo Cidaroida, famili Cidaridae serta cubkelas Euchinoidea yang mengandung supeordo Echinacea (Mortensen, 1940).

Didunia ada sekitar 800 spesies bulu babi. Di perairan Indo-Malaya (Perairan Indonesia,Malaysia, Filipina, sebgaian wilayah Australia utara) spesies ini diketahui berjumlah sekitar 316 spesies (Clark dan Rowe, 1971). Khusus di perairan Indonesia diketahui ada sekitar 48 marga dan 21 suku (Aziz, 1987). Bulu babi tersebut berasal dari berbagai ordo, famili,, genus dan spesies.

Lingkungan hidup bulu babi dewasa berada di daerah bentik (zona dasar laut) yaitu zona pasang surut-litoral sampai sublitoralatau paparan. Sedangkan larva bulu babi menyesuaikan diri untuk hidup pada karang dan jenis substrat kelas lain dengan dengan duri pada podia untuk pergerakan serta tempat yang terjamin melawan aksi pasang surut dan gelombang. Organisme ini membutuhkan materi sama dalam lingkungannya untuk lelangsungan hidupnya.

Bulu babi memiliki banyak potensi yang dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk kepentingan lingkungan, peningkatan gizi masyarakat, manfaat ekon0mi dan kepentingan lain, termasuk untuk memajukan ilmu pengetahuan.

Bulu Babi sebagai Bioindikator Lingkungan Perairan Laut

Bulu babi dapat digunakan sebagai organisme indicator untuk kualitas perairan. Apabila lingkungan perairan laut bermasalah, bulu babi akan menjadi satu dri organisme pertama yang menunjukan tanda ttekanan (tidak bergerak, duri turun dan tentu saja mati). Ini menjadikan bulu babi menjikan organisme yang sangat penting untuk mempelari polutan.

Bulu babi telah digunakansebagai hewan uji dalam penelititan lingkungan, penentun pencemaran air, uji biologis untuk mengukur toksisitas suatu bahan atau substansi di perairan laut dan dan digunakan sebagai organisme model dalam penelitian dasar yang terkait dengan kesehatan manusia (Angka dan Suhartono, 2000; Lasut, 2000)

Menurut Lasut dkk.,(2000)dipilih bulu babi sebagai hewan uji lingkungan karena ketersediaannya di alam, mudan untuk diambil dan dipembentukan membran fertilisasinya terlihat dengan jelas. Embrio bulu babi menurut Dannel et al. (1987)adalah bahan yang telah sering digunakan dalam ji biologis untuk mengukur toksisitas suatu dahan atau substansi di perairan laut karena mempunyai prosedur yang cepat, sensitive yang relatf mudah.

Bulu babi sensitive terhadap pencemaran karena mempunyai persyaratan lingkungan hidup yang khusus. Telur bulu babi dikenal sebagai bahan uji toksisitas lingkungan. Umumnya perkembangan embriologis bulu babi sangant sensitive terhadap perubahan kualitas lingkungan hidup. Keberadaan air raksa di perairan sebesar 0,01 ppm, misalnya, sudah dapat mengganggu proses fertilisasi dan menyebabkan abnormalitas perkembangan ombrio. Dengan demikian, pencemaran logam berat khususnya merkuri dapat diketahui sejak dini dengan mengamati perkembangan embrio bulu babi (Kobayashi, 1984; Schroeder, 1987).

Bulu babi dan telurnya umumnya digunkan sebagai orbganisme indicator dalam mempelajari lingkungan. EPA (Environment protection agency = biro perlindungan lingkungan) AS menggunakan perkembangan standar bulu babi untuk menguji kehadiran polutan perairan. Hal yang sama dilakukan oleh laboratiorium pendidikan di beberapa kampus.

Tahapan fertilitasi bulu babi sering digunakan oleh ahli untuk menguji kualitas lingkungan perairan laut. Beberapa alasan memilih uji fertilisasi bulu babi sebagai suatu model penilaian toksisitas subletal adalah uji tersebut cepat, peka, dan relatif sederhana. Beberapa keuntungan yang deperoleh dari uji yang menggunakan bulu babi dalah:

  1. biologi dan ejarah spesies utama telah banyak di dokumentasikan
  2. bulu babi dewasa mudah dikumpulkan di perairan dangkal
  3. bulu babi dewasa mudah ditangani di laboratorium dan kondisi dapat di manipulasi untuk memperpanjang musim pemijahannya
  4. gamet dengan kualitas dan kepekaan yang konsisten dapat dihasilkan
  5. keberhasilan fertilisasi merukan suatu efek subletal yang peka dan utama sebagai ukuran
  6. uji fertilisasi berlangsung cepat dan ekonomis karena berskala kecil, mudah dilakukan dan menggunakan fertilisas dan peralatan yang sederhana
  7. telur bulu babi telah haploid ketika dikeluarkan, berbeda dengan fertilisasi sebagian hewan
  8. uji fertilisasi memiliki titik akhir yang relatif sederhana dan obyektif
  9. bulu babi tersebar diseluruh dunia dan sering kali sesuai dengan sebagai spesies laut standar untuk kepentingan peraturan dan penelitian. Bulu babi dapat ditemukan dengan mudah dan digunakan di laboratorium darat (Dinnel et al., 1987; Esposito, et al., 1986).

Dengan demikian bulu babi digunakan segai hewan uji dalam penelitian lingkungan karena ketersediaannya di alam, mudah untuk diambil dan pembentukan membran fertilisasinya terlihat dengan jelas, mempunyai prosedur yang cepat, sensitive dan biaya yang relatif mudah.

DAFTAR PUSTAKA

Angka, S. L. dan Suhartono, M. T. Bioteknologi Hasil Laut. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor, 2000.

Aziz, A. Makanan dan Cara Makan Berbagai Jenis Bulu Babi.Oceana Volume XII. No. 4 Tahun 1987. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelitian dan Pengembangan Oceanologi, 1987.

Clark, A.M and Rowe, F.W. 1971. Shallow Water Indp-West Pacific Echinoderms. Publication No. 690. Trusteas of the British Museum Natural History, London, 140-157 p.

Dinnel, P.A., J.M. Link and Q.J. Stober. 1987. Improved Methodology for Sea Urchin Sperm Cell Bioassay for Marine Waters. Archive of Environmental Contamination and Toxicology 16:288-289.17-24, April 2002.

Kobayashi, N. 1984. Marine Ecotoxicological Testing with Echinoderms. Ecol. Testing for the Marine Env. (1): 341-405.

Sabtu, 18 Juli 2009

Thalassemia Sebagai Kelainan Genetik

Latar Belakang

Thalassemia adalah penyakit genetik dimana thalassemia merupakan manifestasi akibat adanya gangguan sel. Derajat gangguan berhubungan dengan keparahan secara klinis. Dimana penyakit thalassemia pertama kali dilaporkan oleh Cooley & Lee pada tahun 1925. penyakit ini paling banyak dijumpai pada bangsa cina, malaysia serta india (1). Di Amerika Serikat kelainan ini terutama terlihat pada penderita kulit hitam dan Mediterania ( Yunani dan Italia ) (2). Thalassemia adalah suatu anemia hemolitik herediter yang disebabkan oleh gangguan sintesa hemoglobin (1). Kata Thalassemia berasal dari kata : Tala yang artinya laut; dan anemia yang berhubungan dengan darah. Disebut thalassemia karena kebanyakan penderitanya berasal dari daerah dekat pantai dan kawasan Mediterania. Dimana usia produktif, yakni 10 – 25 terbanyak pada laki-laki. Dan jenis thalassemia yang terbanyak yaitu thalassemia manyor.

Hemoglobin (Hb) merupakan unsur utama sel darah merah, yang berperan penting dalam pengangkutan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan pengangkutan karbondioksida dari jaringan paru-paru untuk dibuang. Molekul Hb terdiri dari 4 gugus haem yang masing-masing mengikat Fe++. Keempat gugus haem tersebut berikatan dengan 2 pasang rantai globin, yang terdiri dari 2 rantai globin α dan 2 rantai globin non- α. Jenis hemoglobin pada orang dewasa normal, terdiri dari HbA yang merupakan hemoglobin utama . Pada bayi baru lahir, komponen utamanya adalah HbF. Sedangkan hemoglobin embrional adalah Hb Gowers . Hemoglobin abnormal antara lain HbH dan Hb Bart’s.

Hemoglobinopati merupakan terminologi kelainan genetik hemoglobin. Kelainan ini dapat mengakibatkan berkurangnya produksi hemoglobin (kuantitatif), dikenal dengan thalasemia. Atau kelainan struktur hemoglobin (kualitatif), disebut sebagai hemoglobin varian. Hemoglibin varian ada yang disertai penurunan produksi hemoglobin, seperti HbE dan Hb Malay, sehingga timbul gejala thalasemia. Namun, seringkali tidak menimbulkan gejala. Sebagai hemoglibinopati, thalasemia diturunkan secara autosomal resesif menurut hukum Mendel, dari orang tua kepada anak-anaknya.

Rantai globin merupakan suatu protein, maka sintesisnya dikendalikan oleh gen tertentu. Produksi dan sisntesis hemoglobin dikontrol oleh sejumlah gen. Yaitu gen α pada kromosom 16 serta gen β, γ dan δ pada kromosom 11.

Patogenesis dan patofisiologis dari thalasemia, dimulai dari mutasi gen globin. “Gangguan gen dapat berupa perubahan tangan pasangan basa (point mutation), atau adanya gen yang hilang (deletion). Mutasi dapat bersifat kombinasi. Misalnya pada thalasemia β mayor juga bisa terjadi mutasi pada rantai α. Akibatnya tidak ada keseimbangan antara dua rantai globin tersebut berkurang sehingga menghasilkan bentuk atau gejala klinis yang lebih ringan. Selain itu, pada thalasemia mayor juga bisa disertai mutasi pada gen, yang mempunyai produksi rantai γ. Globin ini akan berikatan dengan rantai α membentuk Hb fetal yang tinggi. “Hal ini akan mengurangi keparahan gejala klinis, karena berkurangnya ketidakseimbangan antara globin α dan β,” tandas keduanya.

Hingga saat ini, sudah ditemukan lebih dari 200 mutasi gen yang berbeda yang menyebabkan gangguan fungsi gen β. mutasi gen yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah mutasi IVs1-nt5 dan IVS1-nt1 yang menghasilkan manifestasi klinis yang berat.

Akibat adanya gangguan gen tersebut, maka terdapat kelebihan rantai globin karena tidak memiliki pasangan dalam proses pembentukan HbA. Kelebihan rantai globin yang tidak terpakai, akan mengendap pada dinding eritrosit. Keadaan ini menyebabkan eritropoesis inefektif, ukuran eritrosit mengecil, peningkatan hemolisis, usia eritrosit memendek dan akhirnya anemia. Yang bila pada orang normal usia darah merah itu dapat mencapai 120 hari, sedangkan pada penderita thalassemia kurang dari 60 hari. Oleh karena itu pada suatu saat akan terjadi ”defisit” antara produksi dan penghancuran sel darah merah, sehingga memberikan gambaran klinis kurang darah atau anemia.

Secara molekuler, thalasemia debedakan atas thalasemia alfa dan beta. Sedangkan secara klinis, dibedakan atas thalasemia mayor dan minor. Karena ada 2 pasang gen –α, maka dalam pewarisanya akan terjadi kombinasi gen yang sangat bevariasi. Adanya kelainan gen-α lebih kompleks, dibandingkan dengan kelainan gen-β yang hanya terdapat satu pasang. Gangguan pada sintesis rantai-α, dikenal dengan penyakit thalasemia-α, sedangkan gangguan pada sintesis rantai-β, disebut dengan thalasemia-β.

Permasalahn thalasemia akan muncul, jika thalasemia trait ( carrier) kawin dengan sesamanya sehingga 25% dari turunannya menurunkan thalasemia mayor, 50% kemungkinan anak mereka menderita thalasemia trait dan hanya 25% anak mempunyai darah normal.

Hemoglobin penderita talasemia dipertahankan antara 8 – 9,5 mg/dl. Pada pasien thalassemia mayor mendapatkan transfusi darah seumur hidup. Karena darah dapar berasal dari siapa saja, hal ini membuat terbentuknya antibodi dalam tubuh dan kemudian terjadi reaksi antigen – antibodi. Sehingga diperlukan donor sendir, 2 – 3 orang, agar dapat mengurangi terjadinya reaksi antigen – antibodi..

Penyakit thalasemia merupakan suatu kelainan darah bersifat genetik dimana kerusakan DNA akan menyebabkan tidak optimalnya produksi sel darah merah penderitanya serta mudah rusak sehingga kerap menyebabkan anemia.

Pusat dari mekanisme kelainan ini terletak pada salah satu gen pembentuk hemoglobin pada sel darah merah manusia, yang sekaligus juga berfungsi utama sebagai pengangkut oksigen.

Terkait dengan sifat genetik yang diturunkan pendahulunya ini, dikenal istilah 'thalasemia trait' (pembawa sifatnya).Sebagaimana orang-orang normal, individu-individu pembawa gen ini sama sekali tidak menunjukkan adanya suatu gejala. Masalah yang lebih serius akan terjadi bila sang pasangan juga merupakan seorang pembawa sehingga lebih berpotensi melahirkan anak dengan thalasemia mayor yang nantinya akan memerlukan transfusi darah secara rutin selama hidupnya.

Tindakan transfusi ini pun bukan merupakan suatu terapi penyembuh namun hanya bersifat suportif dalam mengurangi gejala dan punya resiko menyebabkan penumpukan zat besi dalam tubuh pula, yang lebih lanjut bisa menyebabkan pembengkakan hati dan limpa.

Molekul hemoglobin terdapat pada semua eritrosit dan menjadi penyebab dari merahnya warna darah manusia. Hemoglobin terdiri dari haem (suatu kompleks yang terdiri dari zat besi) dan berbagai macam globin ( rantai protein yang ada di sekeliling kompleks haem).

Pada orang normal, hemoglobin dibagi menjadi :

1. Hb A (95%-98%)

HbA mengandung dua rantai alpha (α) dan dua rantai beta (β).

2. Hb A2 (2%-3,5%)

HbA2 mempunyai dua rantai alpha (α) dan dua rantai delta (δ).

3. Hb F (<2%)>

HbF diproduksi pada saat masa kehamilan dan akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. HbF mempunyai dua rantai alpha (α) dan dua rantai gamma (γ). Pada talasemia terjadi kelainan pada gen-gen yang mengatur pembentukan dari rantai globin sehingga produksinya terganggu. Gangguan dari pembentukan rantai globin ini akan mengakibatkan kerusakan pada sel darah merah yang pada akhirnya akan menimbulkan pecahnya sel darah tersebut.

Klasifikasi Talasemia (1,2,3)

Berdasarkan gangguan pada rantai globin yang terbentuk, talasemia dibagi menjadi :

1. Talasemia alpha

Talasemia alpha disebabkan karena adanya mutasi dari salah satu atau seluruh globin rantai alpha yang ada. Talasemia alpha dibagi menjadi :

· Silent Carrier State (gangguan pada 1 rantai globin alpha)

Pada keadaan ini mungkin tidak timbul gejala sama sekali pada penderita,atau hanya teradi sedikit kelainan berupa sel darah merah yang tampak lebih pucat (hipokrom).

· Alpha Thalassaemia Trait (gangguan pada 2 rantai globin alpha)

Penderita mungkin hanya mengalami anemia kronis yang ringan dengan sel darah merah yang tampak pucat (hipokrom) dan lebih kecil dari normal (mikrositer).

· Hb H Disease (gangguan pada 3 rantai globin alpha)

Gambaran klinis penderita dapat bervariasi dari tidak ada gejala sama sekali, hingga anemia yang berat yang disertai dengan perbesaran limpa (splenomegali).

· Alpha Thalassaemia Major (gangguan pada 4 rantai globin aplha) .

Talasemia tipe ini merupakan kondisi yang paling berbahaya pada talasemia tipe alpha. Pada kondisi ini tidak ada rantai globin yang dibentuk sehingga tidak ada HbA atau HbF yang diproduksi. Biasanya fetus yang menderita alpha talasemia mayor mengalami anemia pada awal kehamilan, membengkak karena kelebihan cairan (hydrops fetalis), perbesaran hati dan limpa. Fetus yang menderita kelainan ini biasanya mangalami keguguran atau meninggal tidak lama setelah dilahirkan. 2.

2. Talasemia Beta

Talasemia beta terjadi jika terdapat mutasi pada satu atau dua rantai globin yang ada. Talasemia beta dibagi menjadi :

· Beta Thalassaemia trait

Pada jenis ini penderita memiliki satu gen normal dan satu gen yang bermutasi. Penderita mungkin mengalami anemia ringan yang ditandai dengan sel darah merah yang mengecil (mikrositer).

· Thalassaemia Intermedia

Pada kondisi ini kedua gen mengalami mutasi tetapi masih bisa memproduksi sedikit rantai beta globin. Penderita biasanya mengalami anemia yang derajatnya tergantung dari derajat mutasi gen yang terjadi.

· Thalassaemia Major (Cooley’s Anemia)

Pada kondisi ini kedua gen mengalami mutasi sehingga tidak dapat memproduksi rantai beta globin. Biasanya gejala muncul pada bayi ketika berumur 3 bulan berupa anemia yang berat.

C. Diagnosis Talasemia (2,3)

Diagnosis dari talasemia diketahui dengan melakukan beberapa pemeriksaan darah, seperti :

1. FBC (Full Blood Count)Ø

Pemeriksaan ini akan memberikan informasi mengenai berapa jumlah sel darah merah yang ada, berapa jumlah hemoglobin yang ada di sel darah merah, dan ukuran serta bentuk dari sel darah merah.

2. Sediaan Darah ApusØ

Pada pemeriksaan ini darah akan diperiksa dengan mikroskop untuk melihat jumlah dan bentuk dari sel darah merah, sel darah putih dan platelet. Selain itu dapat juga dievaluasi bentuk darah, kepucatan darah, dan maturasi darah.

3. Iron studiesØ

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui segala aspek penggunaan dan penyimpanan zat besi dalam tubuh. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk membedakan apakah penyakit disebabkan oleh anemia defisiensi besi biasa atau talasemia.

4. Haemoglobinophathy evaluationØ

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui tipe dan jumlah relatif hemoglobin yang ada dalam darah.

5. Analisis DNAØ

Analisis DNA digunakan untuk mengetahui adanya mutasi pada gen yang memproduksi rantai alpha dan beta. Pemeriksaan ini merupakan tes yang paling efektif untuk mendiagnosa keadaan karier pada talasemia.

Terapi Talasemia (1,2,3)

Sebagian besar penderita talasemia tidak memerlukan terapi. Penderita talasemia HbH dan talsemia intermedia memerlukan pengawasan yang ketat dan kadang-kadang harus menjalani transfusi darah. Pemberian asam folat kadang dapat diberikan, tetapi suplemen zat besi tidak dianjurkan.

Penderita Major Beta Thalassaemia memerlukan transfusi secara reguler setiap enam sampai delapan minggu tergantung dari derajat anemia. Transfusi darah secara terus menerus ini dapat menimbulkan kelebihan zat besi di dalam tubuh, yang disebut hemosiderosis. Keadaan ini dapat menimbulkan efek jangka panjang yang berbahaya karena dapat menyebabkan gagal jantung dan hati. Oleh sebab itu biasanya transfusi darah disertai dengan penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan kadar zat besi dalam tubuh (chelating agent).

Pada beberapa keadaan, kadang diperlukan suatu tindakan operasi untuk mengambil limpa dari dalam tubuh (splenectomy), karena limpa telah rusak. Terapi lain dapat berupa transplantasi sumsum tulang. Prosedur ini menjanjikan kesembuhan pada penderita talasemia namun angka keberhasilan sampai saat ini sulit diprediksi.

Koenzim Q10 dan Talasemia (4)

Adanya kerusakan sel darah merah dan zat besi yang menumpuk di dalam tubuh akibat talasemia, menyebabkan timbulnya aktifasi oksigen atau yang lebih dikenal dengan radikal bebas. Radikal bebas ini dapat merusak lapisan lemak dan protein pada membram sel, dan organel sel, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan dan kematian sel. Biasanya kerusakan ini terjadi di organ-organ vital dalam tubuh seperti hati, pankreas, jantung dan kelenjar pituitari. Oleh sebab itu penggunaan antioksidan, untuk mengatasi radikal bebas, sangat diperlukan pada keadaan talasemia.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Siriraj Hospital, Universitas Mahidol , Bangkok, Thailand, ditemukan bahwa kadar koenzim Q 10 pada penderita talasemia sangat rendah. Pemberian suplemen koenzim Q 10 pada penderita talasemia terbukti secara signifikan mampu menurunkan radikal bebas pada penderita talasemia. Oleh sebab itu pemberian koenzim Q 10 dapat berguna sebagai terapi ajuvan pada penderita talasemia untuk meningkatkan kualitas hidup.




Ini Pertama kali Qt berdua kemonas,,walaupun saat itu hubungan ini sudah hampir berjalan lebih dari 2 setengah tahun, ternyata qt baru bisa pergi ke monas bareng..

Bahagia bgt saat itu aku bisa mengabulkan keinginannya, walaupun cuma pergi ke monas, aku bahagia bersama mu..
Kamu adalah satu"nya wanita yang saat ini aku sayang, aku berharap hanya dirimulah yang menjadi kekasihku hingga ujung usiaku.
Aku ingin mengarungi hidup ini hanya dengan kamu dihatiku,,kamu yang mendampingiku,,,namun mengapa saat ini ketika kamu mulai beranjak dewasa sikap kamu yang menjadi salah satu alasan mengapa aku mencintaimu berubah,,,saat ini aku merasa sendiri walau kamu berada di sampingku...

Apakah salah jika diriku menginginkanmu menjadi seperti dulu?